Seperti terlihat di lapangan pekerjaan yang diduga tidak sesuai Juknis Saat ini pekerjaan pembangunan saluran air tengah tahap pengerjaan. Bahkan pekerja sudah mulai melakukan pemasangan batu dan u-ditch dan bagian atas tutup u-ditch Kwalitasnya sangat memprihatinkan.
Namun sangat disayangkan, beberapa material yang digunakan di lokasi pekerjaan mendapat sorotan publik. Pasalnya, material berupa Cor Beton banyak yang pecah pada saat pemasangan U-ditch dan tidak sejajar terlalu bergelombang diduga dikerjakan tidak sesuai Juknis dalam Pekerjaannya, yang dianggap tidak memenuhi standar spesifikasi.
Seperti disampaikan Bejo LSM Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi Saat Dilapangan kepada awak media pada hari Selasa 9 Juli 2024 siang hari.
Ia menyebut "pembangunan saluran air dan jalan trotoar, proyek Jalan Nasional wilayah II Madiun Amburadul, hal tersebut kurang memenuhi standar spesifikasi teknis dan dikerjakan tidak sesuai Juknis. Hal itu terlihat pada saat pemasangan batu banyak yang berongga dan jarak pemasangan batu terlalui sempit untuk ruang semen dan mortar dan adukan semen tanpa menggunakan molen pada saat Dilapangan di lokasi pekerjaan ada alat adukan semen (molen) namun tidak digunakan, pada saat proses pekerjaan seperti yang terlihat pada foto.
“Kalau material u-ditch dipaksakan untuk dipasang, tentu akan mengurangi kualitas proyek karena banyak bergelombang dan tak terlihat adanya Lantai kerja, sirtu dilokasi pemasangan U-ditch,” terang dia.
Lebih lanjut dia juga menyebutkan material material beton precast yang biasa digunakan sebagai trotoar, pembatas bahu jalan, sebagaimana Fungsi kanstin adalah penahan ataupun pengunci susunan paving block yang dipasang agar tidak bergeser atau berpindah posisi pada saat terpasang. dan yang dipasang pada paving trotoar mutu kwalitas materialnya kurang bagus.
Pekerjaan yang dikerjakan tak sesuai Juknis dari kwalitas dan mutunya material sangat buruk semen dan pasir yang digunakan diduga tidak sesuai dalam peruntukannya, Saya kumpulan data terkait proyek Jalan Nasional wilayah II Madiun, untuk menindak lanjuti pekerjaan tersebut dengan pengaduan masyarakat, pungkas Bejjo.
Saat berita ini ditayangkan pihak Dinas dan Kontraktor pelaksana belum bisa dikonfirmasi. (Tim investigasi).
