PEWARNA PUBLIK LHOKSEUMAWE,-
4 Febuari 2024 -Dalam sebuah upaya kolektif untuk mendorong kesejahteraan di
Aceh, komunitas lokal, termasuk para pemuda kreatif, pelaku UMKM, dan penggiat teknologi,
berkumpul di "Panggung GenTar Kreatifitas Milenial" di Lhokseumawe.
Acara ini menekankan
pentingnya inovasi dan adaptasi teknologi digital sebagai alat utama dalam menghadapi
tantangan ekonomi saat ini dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi Aceh.
Para peserta acara ini, yang datang dari berbagai latar belakang dan generasi, berbagi pandangan
bahwa pengembangan sumber daya manusia yang berintelektual dan berkarakter, didukung
dengan nilai-nilai agama yang kuat, adalah aset paling berharga dalam mendorong kemajuan di
Aceh.
Dalam semangat ini, mereka berkomitmen untuk saling mendukung, terutama dalam
mengembangkan UMKM dan memanfaatkan teknologi digital, sebagai kunci untuk mencapai
kesejahteraan bersama.
Acara yang diinisiasi oleh Pak Tarmizi A. Karim ini juga menjadi momen spesial bagi generasi
muda, khususnya Gen Z dan Milenial, untuk mengekspresikan aspirasi dan kreativitas mereka.
Sebuah highlight yang menyentuh adalah ketika seorang anak muda menyanyikan lagu
"Bungong Jeumpa", yang merupakan bagian dari warisan budaya Aceh, menunjukkan kekayaan
tradisi yang tetap relevan dan inspiratif bagi generasi saat ini.
"Panggung GenTar Kreatifitas Milenial" dibentuk sebagai platform inklusif yang mendorong
semua anggota masyarakat Aceh, terutama generasi muda, untuk berpartisipasi aktif dalam
inovasi dan kreativitas.
Melalui acara ini, diharapkan bahwa semangat untuk terus berinovasi dan
berkreasi akan terus berkobar, membawa Aceh menuju kemajuan yang berkelanjutan dan
inklusif.
Dalam konteks ini, kutipan dari salah satu tokoh masyarakat, Pak Tarmizi A. Karim,
menambahkan inspirasi: "Inovasi dan kreativitas adalah jantung dari kemajuan masyarakat kita.
Dengan menyatukan kekuatan dan ide-ide baru, kita dapat membuka peluang tak terbatas untuk
Aceh.
Saya berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini, baik secara moral maupun materil,
karena saya percaya pada potensi luar biasa dari generasi muda kita dan kekuatan kolaborasi
komunitas.
Dengan kolaborasi dan dukungan bersama, masyarakat Aceh berharap untuk mengatasi berbagai
tantangan, termasuk isu generasi sandwich, dan membuka peluang baru yang akan membawa
kesejahteraan bagi semua. Inisiatif ini menunjukkan kekuatan kerja sama komunitas dalam
menghadapi masa depan dengan optimisme dan determinasi yang kuat.
(Rdwn)
