PEWARNA PUBLIK TOBA,-
Perum damri ikut merasakan duka Cita atas kejadian laka lantas di jalinsum Simpang parpatulaan kecamatan bonatualunasi kabupaten Toba pada 9 mei 2023 lalu yang mengakibatkan pasangan suami-istri meninggal dunia.
Pasutri tersebut adalah Israel Butar butar dan Herlinda Sinambela memiliki Empat anak dan dua masih duduk di bangku sekolah yang masih banyak memerlukan biaya.
Media ini mengonfirmasi Hugo Sitohang melalui telpon genggamnya selasa 20-6-2023 yang mengaku sebagai pengurus Laka di perum Damri cabang medan mengatakan bahwa pihak perum damri sudah berinisiatif memberikan uang santunan 25 juta, uang perbaikan kendaraan 13 juta , Tabungan untuk membantu biaya ke dua anak korban yang masih sekolah sebesar 13 juta dan menjamin anak korban yang tinggal di jakarta bekerja di perum Damri.
" Kitakan sudah melakukan negosiasi,pertama orang itu meminta satu anaknya dijadikan sebagai staf, kami ajukan ke pusat sudah diasese dan dibuat pimpinan medanlah surat pernyataan bahwa anak itu di jamin masuk pegawai perum damri di Jakarta kami datangilah rumah korban menyampaikan itu sudah di asese pusat " pungkas Hugo.
" Baru lanjutlah kita berbicara masalah santunan untuk kekeluargaan ngomonglah kita disitu bersama keluarga korban dan di situ juga di hadiri kepala desa dan saya bilang kalau santunan itu tetap karena sudah kepastian kubilang begitu " jelas Hugo lagi.
" karena anaknya yang dijakarta sudah di jamin pimpinan dan dibuat surat pernyataan kami kasih lah santunanan 25 juta, lanjulah membicarakan sepeda motor karena punya keluarga diminta lah 15 juta kami tawarlah menjadi 13 juta sudah oke , lanjut dimintalah untuk kedua adeknya yang masih sekolah, saya bilang tunggu abangnya yang pastikan masuk ini bisa ngirim, kami bikinlah tabungannya 13 juta tunggu bisa gajian kubilang, " ungkap Hugo lagi.
" setelah selesai ngomong kami pulang mau transfer duitnya tiba tiba surat pernyataan surat pernyataan tidak jamin katanya , katanya harus di teken direksi lalu kubilang itu pimpinan medan sudah jamin karena itu kop surat damri bermatrai sepuluh ribu dan di teken pimpinan dan karena di asese pusatnya maka berani kami, kalau tidak di asese pusat mana berani kami siapa yang bayar gajinya hingga pensiunnya " tandasnya dengan nada bertanya.
"Karena mereka tetap tidak yakin, saya jadi bingun namun kembali saya coba menghubungi Tulangnya untuk kejelasannya, akan tetapi Tulangnya meminta uang santunan ditambah namun tidak disebut makanya saya bingun " lanjutnya.
(T H)