PEWARNA PUBLIK MALANG,- Mahasiswa yang di kenal sebagai Agent of Change haru mampu mengembangkan diri pemimpin perubahan yang secara cerdas dan tepat menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat.
Mahasiswa harus memberikan pengalaman serta ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memberikan pengarahan agar dapat memecahkan masalah dan menanggulanginya secara tepat.
Selain itu, pembenahan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan serta menjadi program kerja bagi mahasiswa.
pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini yang pesat menyebabkan kurangnya minat baca terhadap peserta didik.
Rendahnya minat baca pelajar pada saat ini, tentu tidak hanya sebatas masalah kuantitas dan kualitas pada buku saja, melainkan juga pada hal hal yang saling berhubungan satu sama lain.
Seperti, mental pada anak yang minim dan Lingkungan keluarga/masyarakat yang tidak mendukung. Sebagian besar di kota mungkin kesulitan membangkitkan minat baca karena serbuan media informasi dan hiburan elektronik.
Sementara di pelosok desa, siswa lebih suka keluyuran ketimbang membaca. Itu penyebab lingkungan/tradisi di sana membaca tidaklah tercipta. Mereka lebih suka ngerumpi atau menonton acara televisi daripada membaca.
Selain itu masih banyak lagi masalah yang melatarbelakangi minat membaca dikalangan pelajar. Seperti sistem pembelajaran yang belum memuat keharusan anak-anak, siswa, dan mahasiswa untuk membaca buku, mencari informasi atau pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan. terkadang, pemerintah kurang tepat dalam menentukan kurikulum yang harus dilaksanakan di Indonesia ini.
Dengan banyak waktu yang telah dihabiskan di sekolah untuk belajar, maka anak berfikir bahwa waktu yang dihabiskan untuk belajar dan membaca di sekolah sudah cukup dan mereka tidak mempelajari kembali apa yang telah diajarkan saat di rumah.
Namum mereka akan membaca atau mengulang materi dari guru jika esok harinya akan ada ulangan ataupun ada PR saja.
Hal tersebut menjadi dasar tujuan program kerja PPM kelompok 94 gelombang 12 melakukan literasi membaca untuk menjadi sarana bagi siswa dalam mengenal dan memahami ilmu yang didapatkan disekolah yang memiliki manfaat untuk nilai mata pelajaran dan meningkatkan kreativitas siswa dalam berfikir.
Melalui membaca siswa dapat menyerap pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupannya.
" masalah yang terbesar bagi rendahnya minat membaca para pelajar adalah sifat malas yang merajalela dikalangan anak-anak maupun dewasa untuk membaca dan belajar demi kemajuan diri masing-masing untuk menambah ilmu pengetahuan.” Ujar Hree selaku koordinator PMM kelompok 94 gelombang 12.
Kami menyadari bahwa hal tersebut berpengaruh besar terhadap kepekaan sosial yang dimiliki setiap anak. Dari permasalahan diatas, kami dapat menganalisa bahwa masalah yang melatarbelakangi berikutnya adalah karena banyaknya jenis hiburan, permainan dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian pelajar dari buku. Maka, siswa SDN TEGALGONDO perlu dikenalkan kembali dengan membaca agar dapat mengasah kemampuan untuk menjadi berpikir yang kritis, kreatif, inovatif serta membutuhkan budi pekerti siswa.
Keterampilan berliterasi juga dapat mendorong siswa untuk bisa memahami informasi secara reflektif, analitis dan kritis. Oleh karena itu, bagi generasi muda harus sudah mulai menerapkan budaya membaca atau literasi.
(Mahbub)