PEWARNA PUBLIK SAMOSIR,- Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon SH MH rapat koordinasi penanganan PPKM,PMK,dan Pengamanan serta
penanggulangan Karhutla di Wilayah Kabupaten Samosir dengan FORKOPIMDA Kabupaten Samosir Rabu 03 Agustus 2022 di Mapolres Samosir.
Rapat koordinasi turut dihadiri, Bupati Samosir, Ketua DPRD Samosir, Kajari Samosir, dan dinas terkait. Dalam rapat koordinasi yang dipimpin Kapolres Samosir membahas hal hal yang urgent dan akan KARHUTLA ( kebakaran hutan dan lahan ) di wilayah kabupaten Samosir.
Dalam rapat koordinasi tersebut AKBP Josua Tampubolon SH MH mengatakan bahwa Kabupaten Samosir menjadi perhatian dalam hal PPKM. Dalam hal ini Kapolres meminta Tim Satgas Covid Samosir bisa mengambil langkah-langkah guna pencegahan.
"Hari ini di Samosir sudah mulai ada Covid di Samosir. Ada 1 orang ibu guru dari Nainggolan. Dan sampai hari ini sudah ada 7 orang meninggal dunia. Jadi pihak terkait harus segera melakukan tracing untuk mencegah penjangkitan yang lebih banyak sementara itu, untuk PMK di Samosir saat ini sudah terdata 23 hewan ternak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)" Ujar AKBP Josua Tampubolon
Lebih lanjut Kapolres Samosir dalam Rakor tersebut menyampaikan jika tidak dilakukan langkah-langkah pencegahan, dikhawatirkan hewan ternak yang ada dikabupaten Samosir akan terjangkit virus PMK jika tidak segera dilakukan pencegahan.
Dalam kesempatan Rakor tersebut Kapolres juga menyampaikan akan Polres Samosir melalui Reskim Polres Samosir yang baru baru ini menggagalkan Pencurian kerbau, dimana dalam penyelidikan polisi ,ternyata setiap kerbau yang keluar masuk kekabupaten Samosir tidak dilengkapi Surat surat dari kepala desa.
" Pemicu terjadinya tindak Pencurian yang terjadi dan tidak ada kecurigaan masyarakat adalah,Ternyata memang tidak ada surat dari Kepala Desa atas ternak yang keluar masuk Samosir. Padahal, kemarin sudah kita minta Aparat Desa membuat surat kesehatan demi pengawasan.Kalau pengawasan dari bawah, tidak maksimal. Tentu, ini akan merambah ke atas,"kata AKBP Josua Tampubolon SH MH
Terkait Karhutla, AKBP Josua Tampubolon mengingatkan bahwa Kabupaten Samosir saat ini tengah musim kemarau dan hal dapat menjadi darurat Karhutla dimana lahan lahan hutan dan lahan masyarakat mengalami kekeringan dan jika tidak segera dicegah bersama tentu akan membahayakan masyarakat beserta ekosistem.
Belum lagi faktor kesengajaan, AKBP Josua mencontohkan, pengunjung yang masuk ke Samosir dengan tidak sengaja membuang puntung rokok juga bisa membahayakan.
Begitu pun, atas kebakaran yang terjadi baru-baru ini, personel Polres Samosir juga berupaya keras memadamkan api untuk pencegahan kebakaran yang lebih luas.
AKBP Josua Tampubolon berharap dalam mencegah Karhutla semua pejabat dinas terkait menaruh perhatian maksimal.
"Jadi, harapan kami semua dinas mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten agar sama-sama bekerja keras. Saya juga kemarin sampai turun ke sana melihat. Keterangan dari Kadus( Kepala dusun) ada pengangon/ Penggembala yang memasak air di alam terbuka,"Ujar AKBP Josua Tampubolon
AKBP Josua Tampubolon dalam Rakor tersebut juga menyampaikan secara tegas agar Pemerintah Desa mengingatkan warganya. Agar tak da warga yang melakukan pembakaran dilahan nya tanpa pengawasan dan melakukan pembakaran lahan secara sembrono.
"Kasus ini sudah terjadi di Sitio-tioo, yang ada anak-anak membakar semak-semak tempat mereka bertani. Anak ini membakar dengan mancis yang diletakkan orang tuanya secara sembrangan. Tentu, kita mulai dari tim desa hingga kecamatan agar sama-sama mencegah, mulai dari edukasi sampai penanganan,"pesan AKBP Josua Tampubolon.
Kapolres Samosir mengatakan bahwa melihat kebakaran ini yang telah terjadi peristiwa yang berulang ulang. Hal ini terjadi, tidak terlepas dari kurang sadarnya masyarakat. Oleh karenanya, edukasi kepada masyarakat harus dilakukan secara maksimal.
Kapolres juga menegaskan, agar Pemkab Samosir dapat menjelaskan lebih gamblang terkait kebakaran hutan. Dimana Karhutla dan kebakaran Padang ilalang harus dipisahkan.
"Jelas kalau Karhutla ada pohon di dalam yang Terbakar. Sedangkan beberapa titik kemarin, ada hanya ilalang. Nah, BPBD jelas ada anggaran untuk penanganan ini, jadi mari kita bersama menangani,"tegas AKBP Josua
Josua meminta agar peta darurat Karhutla juga harus jelas untuk pencegahan api.
"Soalnya, setiap Tim turun ke lapangan, Kadus sendiri pun tak tau seperti apa yang dilakukan. Kami juga perlu bukti setiap kegiatan ini bahwa benar dilakukan pencegahan harapan saya agar semua pihak mensosialisasikan bahaya Karhutla, termasuk pidananya," Ujar AKBP Josua
Tampubolon SH MH
Ketua DPRD Samosir Sorta Siahaan dalam koordinasi ini mengapresiasi Polres Samosir yang telah mengambil langkah dan perannya memadamkan api. Dalam kesempatan tersebut ketua DPRD Samosir menekankan, Pemkab Samosir bisa membangun kerjasama yang maksimal serta menganjurkan,agar kiranya Pemkab Samosir dapat membangun sinergi dengan perusahaan-perusahaan yang berada di Kawasan Danau Toba.
"Alangkah baiknya ini harus dikerjasamakan. Apa salahnya kita libatkan Inalum, dalam hal menyediakan Tanki,"kata Sorta.
Terkait penanganan Covid-19, Sorta menekankan agar Pemkab Samosir menerakan PPKM, termasuk penggunaaan masker.
"Kita jangan menambah. Mari kita mencegah bersama, seperti halnya Covid-19. Masalah PPKM ini, harus
Menyingung PMK, Sorta menekankan adanya pengawasan serta vaksinasi secara berkala oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan maupun Dinas Pertanian Kabupaten Samosir.
"Mengenai PKM, saya tidak tau berapa jumlah ternak di Samosir. Jadi, kita harus antisipasi, dalam hal ini Koperindag, Dinas Pertanian dan Kesehatan agar memvaksin ternak,"ujar Sorta.
Masih berkaitan dengan penanganan Covid-19, Kajari Samosir Andi Adikawira Putera SH MH meminta Pemkab Samosir lebih serius lagi
"Sayangnya ada Nakes di Samosir yang tak mau divaksin. Kalau Nakes tak mau divaksin, lalu bagaimana lagi. Ini perlu menjadi perhatian,"sebut Andi
Dia juga meminta semua pihak mensukseskan program prioritas Pariwisata Nasional di Samosir.
Dalam Rapat Koordinasi ini, Bupati Samosir Vandiko Timoteus Gultom menampung berbagai masukan.
Terkhusus vaksinasi, nantinya kata Vandiko Dinas Kesehatan Samosir akan mengadakan vaksinasi.
"Jadi nanti dinas kesehatan bisa bekerja sama," ujar Vandiko.
Mengenai Karhutla, menurut Vandiko Gultom Pemkab sudah melakukan sosialisasi.
"Sosialisasi sudah kita lakukan. Antara lain agar warga tak melakukukan pembakaran hutan. Aparat desa juga sudah saya minta sosialisasi bahaya karhutla termasuk edukasi pasal yang bisa menjerat pelaku. Ini musim kemarau, kita bekerjasama mencegah kebakaran,"sebut Vandiko lagi.
Lebih lanjut, kata Vandiko Sat Pol PP juga akan segera dikerahkan menangani persoalan ini. Termasuk BPBD yang memiliki tanki air akan dikerahkan. Kemudian, melibatkan perusahaan yang ada di Samosir.
Memang yang menjadi kendala, kata Vandiko Keterbatasan pada peralatan Pemkab, menjadi penghalang.
"Kiranya kami dibantu, kita bisa meredam Karhutla,"pinta Vandiko.
Berkaitan dengan Covid-19 yang mulai timbul, sesegera mungkin Dinas Kesehatan akan melakukan tracing untuk mencegah penjangkitan yang lebih besar.
"Untuk Covid-19, presiden telah menekankan kepada kita. Kita harus akui, Covid ini sudah mulai timbul. Kita mulai lemah pada tracing, mohon pada Dinas Kesehatan menggalakkan ini lagi untuk menekan penjangkitan Covid,"perintah Vandiko pada Dinas Kesehatan.
Vandiko juga langsung meminta Dinkes mempercepat vaksinasi dan memperbaiki data-data terkait vaksinasi.
"Tolong masalah data ini kita benahi lagi, dari data ini kita dapat menyimpulkan apa yang bisa kita lakukan untuk mencari solusi,"terang Vandiko.
Sementara berkaitan dengan terjangkitnya PMK terhadap 23 ternak, menurut Vandiko bukan berasal dari keluar masuknya ternak di Samosir.
"Soal PMK, permasalahan ini bukan dari ternak yang dikandangkan akan tetapi lebih banyak, hewan yang liar, agar tak lagi memengaruhi hewan ternak. , kita sudah mulai melakukan vaksinasi,"jelas Vandiko.
Menurut Vandiko, Pemkab Samosir telah mengimbau warga melalui kepala desa menjalankan vaksinasi.
"Untuk kades kita sudah imbau agar ternak divaksinasi. Lebih penting, ini hewan liar bukan hewan keluar-masuk Samosir,"ujarnya.
Dalam Rakor tersebut, Bupati Samosir Vandiko Timoteus Gultom bersama Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon SH MH, KPH Dolok Sanggul, Kajari Samosir dan Ketua DPRD Samosir menandatangani MoU pencegahan penanganan dan pengamanan Karhutla.
Penanda tanganan dilanjutkan dimana Kapolres Samosir AKB Josua Tampubolon SH MH dan Bupati Samosir Vandiko Timoteus Gultom ST menandatangani MoU sebagai nota keseapakatan dalam penanganan Karhutla dan hal urgen lainnya, di Mapolres Samosir. (Polres/ Tampu29)