PEWARNA PUBLIK TAPUT,- Polres Tapanuli Utara terus menerus melakukan kunjungan rutin kesekolah tingkat SMA/SMK se-Tapanuli Utara,dan kali ini Selasa 12 Juli 2022 di SMA S PGRI 20 Siborongborong, Wakapolres Taput J.Sitompul di dampingi Kasad Narkoba AKP R.Harahap diawali Upacara pengibaran Bendera Merah Putih di ikuti seluruh Siswa/i 1080 orang dan sejumlah guru,pegawai,dipandu Kepala sekolah SMA S PGRI 20 Siborongborong Drs Alpa Simanjuntak Mpd.
Wakapolres Kompol J.Stompul memberikan pengarahan terkait pentingnya pendidikan namun harus didasari cita-cita yang berkarakter displin dan beriman kepada Tuhan,dan jauhi Narkoba,sexsual,karena hal itu dapat memutus masa depanmu sendiri,ujarnya singkat.
Kasad Narkoba AKP R Harahap,menjelaskan tentang bahayanya Narkoba Pentingnya Sosialisasi Bahaya Narkoba pada Generasi Muda
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba
FacebookTwitterWhatsAppTelegram Sambung
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa Indonesia.
Bangsa akan maju jika para pemuda memiliki karakter nasionalisme,Nasionalisme merupakan bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara.
Secara detail, penyebab merosotnya sikap nasionalisme pada diri anak karena berkembangnya zaman globalisasi, yaitu rasa nasionalisme dikalangan generasi muda semakin memudar,hal ini dapat dibuktikan banyak generasi muda yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaan Indonesia.
Mereka lebih senang mengaplikasikan budaya barat dalam kesehariannya, yang secara tidak sadar membuka lebar pintu masuk Narkoba,karena tren Narkoba dibawa oleh budaya barat bukan budaya Indonesia.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba Itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini.
Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Inilah mengapa penting dilakukan sosialisasi atau penyuluhan terkait bahaya narkoba pada remaja di setiap daerah.
Tidak hanya di daerah besar, wilayah kecil harus mendapatkan tindakan penyuluhan yang sama, agar pemahaman semua remaja di Indonesia tetap sama, bahwa narkoba tidak sebaiknya digunakan.
Peredaran narkoba bisa dilakukan melalui apa saja. Bahkan, ada beberapa cara yang mungkin hingga kini masih belum teridentifikasi, sehingga penyalahgunaan masih sangat mungkin terjadi. Remaja menjadi target empuk para pemasok karena iming-iming manfaat yang mungkin didapat,jangan sampai terjadi kenali bahaya narkoba yang mengancam jiwa bagi siapa saja yang menjadi kecanduan karenanya:
Salah satu dampak negatif yang sering terjadi pada pengguna narkoba adalah halusinasi bahkan, penggunaannya yang sudah sangat berlebihan dapat memicu munculnya gangguan kecemasan, gangguan mental, hingga depresi. Hati-hati, karena ini bisa memicu seseorang melakukan tindakan di luar keinginan.
Berubahnya Sel Saraf dalam Otak
Penggunaan narkoba dalam jangka panjang berdampak pada sel saraf otak,sangat mungkin terjadi perubahan yang akhirnya mengganggu sistem komunikasi antar sel saraf. Meski sudah berhenti, efek ini tidak langsung menghilang. Butuh waktu lama untuk benar-benar membersihkan dampaknya.
Kebingungan dan Hilang Ingatan
Bingung, merasa linglung dan kehilangan ingatan adalah bahaya narkoba lainnya yang didapatkan jika terjadi kecanduan jenis obat tertentu. Ini pun akan berdampak pada perubahan perilaku dan koordinasi tubuh serta kehilangan kesadaran.
Kejang dan Kematian
Dampak yang cukup serius dari penggunaan narkoba yang disalahgunakan atau dosisnya yang berlebihan adalah kejang yang berujung pada kematian. Overdosis membuat tubuh tidak lagi mampu melakukan tugasnya untuk menetralkan kandungan keras obat terlarang ini, sehingga pengidap mengalami kejang, perilaku psikotik, dan mungkin untuk kehilangan nyawa. [Tohap Simaremare]