PEWARNA PUBLIK LHOKSEUMAWE, -- Dimana pada hari ke lima lebaran Idhul Adha Nelayan Pusong Lhokseumawe melakukan Kenduri Laot merupakan tradisi nelayan secara turun-temurun kegiatan dilaksanakan di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Pusong Lhokseumawe, Selasa (14/7/2022).
Ketua Panitia Pelaksana Kenduri Laot Zulkifli mewakili Pawang Zal selaku ketua umum mengatakan, Dengan diadakan Kenduri Laot menjadi momen silaturahmi antara nelayan tradisional dengan nelayan kapal ikan.
"Dalam kesempatan itu turut mengundang pemerintah daerah setempat, Walikota Lhokseumawe yang mewakili, Dinas perikanan,Syahbandar, Danrem, Polres, Polair, Polsek, dan sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya.
Dengan kehadiran unsur Forkopimda, panitia berharap akan terjadi hubungan baik, antara nelayan dengan pemerintah. "Dengan adanya silaturahmi ini, nelayan lebih mudah menyampaikan masalah yang dihadapi nelayan kepada pemerintah," Kata Zulkifli yang biasa disapa (Pawang Agam).
Menurut Zulkifli Kenduri Laot merupakan budaya yang harus dilestarikan dengan baik karena ini salah satu budaya Aceh, dengan melakukan Kenduri Laot ini bentuk rasa syukur nelayan kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki berupa hasil tangkapan ikan di laut.
Terkait dengan Kenduri Laot dimasa lalu dengan cara membuang kepala kerbau kelaut,"
Namun, hal itu tidak dilakukan lagi kerena menurut Islam itu salah dengan itu kita lakukan Kenduri Laot kepada Anak yatim serta masyarakat setempat dan malamnya berdoa dan siangnya tausyiah intinya menyesuaikan dengan syariat Islam.
"Dengan melakukan itu dari hal-hal biasa menjadi lebih maju dan moderen menurut Zulkifli.
Dengan momen ini, pemerintah daerah pun bisa melihat yang dilakukan oleh masyarakat nelayan walaupun dengan seadanya,
ia menjelaskan, ini semata-mata bukan dari kesalahan pemerintah karna masyarakat nelayan melakukan hal ini tidak meminta.
"Dengan adanya Kenduri Laot ini terjadilah Silaturrahmi dengan seluruh aparatur pemerintah daerah setempat.
Dengan momen ini bila satu saat masyarakat nelayan meminta apa yang dibutuhkan.
Pemerintah setempat sudah tau dengan lokasi dan kondisi yang masyarakat nelayan buat Acara dengan sedemikian rupa," Ucapnya.
"Dengan itu supaya pemerintah daerah tau bagai mana kondisi putra daerah ada kekurangan seperti jalan, tempat bongkar muat ikan, juga pinggiran PPI yang sudah dangkal, dengan itu aparatur pemerintah bisa melihat langsung kondisi PPI Pusong apa yang harus dibantu, Ucap Zulkifli.
Dengan momen Kenduri Laot ini membutuhkan bagi masyarakat nelayan juga Pemerintah Kota Lhokseumawe
Dengan ini kepada Pj Walikota Lhokseumawe yang baru dilantik mohon perhatian juga dinas terkait untuk melihat kondisi PPI Pusong, bukan berarti dilihat sayang dan tidak membantu, mengharap lebih disayang dan bisa di bantu apa yang harus dibantu," ucapnya.
Menurut masyarakat setempat yang lagi ngopi bareng, Tgk Syuhada berharap apa yang disampaikan pawang Zulkifli sudah tepat, kami selaku masyarakat Nelayan di PPI Pusong Lhokseumawe walaupun ada pembangunan yang sudah ada mohon di perbaharui kembali (Rehab) dan jadikanlah PPI Pusong Lhokseumawe seperti PPI di kota-kota lain teratur aman dan kondusif," ujarnya.
Sambung Zulkifli lagi, dan dari pihak undangan Kenduri Laot sudah melihat langsung kondisi PPI Pusong bagai mana kondisi sekarang,"Tutup Zulkifli (Pawang Agam).
(Rdwn)