PJ kepala Desa Sidomulyo Nazaruddin bersama ketua BPD Sidomulyo Jamilah, kunjungi korban bencana kebakaran serta memberikan bantuan di perumahan karyawan PT Hari Sawit Jaya (HSJ) Desa Sidomulyo, Kecamatan Bilah Hilir, kabupaten Labuhanbatu.Senin (09/05/2022).
Dalam kunjungan PJ kepala Desa serta ketua BPD Sidomulyo ketempat korban kebakaran di perumahan karyawan PT HSJ, dalam rangka memberikan bantuan kepada korban bencana kebakaran sebanyak empat rumah tangga yang didampingi Bhabinkamtibmas Babinsa turut serta kepala Dusun sekira pukul 10,30 wib.
Nazaruddin saat dikonfirmasi media ini melalui seluler, PJ kepala Desa Sidomuliyo itu membenarkan adanya pemberian bantuan kepada korban bencana kebakaran di perumahan karyawan PT HSJ," iya bang, kita ada memberikan bantuan berupa sembako, 10 kg beras, 1kg gula pasir, 1kg minyak goreng, 1 kotak Indomie.
Kita juga memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 1000,000. (Satu juta rupiah) setiap rumah tangga, ada sebanyak empat rumah tangga, ditanya, kenapa hanya empat rumah tangga yang diberikan bantuan, semua kan ada enam rumah tangga yang jadi korban kebakaran?," iya kami hanya memberikan bantuan untuk empat rumah, kerena yang dua rumah tangga itu ditempati oleh kontraktor, bukan karyawan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para korban kebakaran,"tutup PJ kepala Desa Sidomulyob
Ketua BPD Sidomulyo Jamilah, saat dikonfirmasi terkait dana sumbangan untuk bantuan korban kebakaran," ini kita lakukan inisiatif Pemerintah Desa, ini kami lakukan atas kesadaran sebagai warga dalam bermasyarakat, atas nama pemerintah Desa Sidomulyo, kami memberikan bantuan kepada karyawan PT HSJ korban bencana kebakaran," sebut Jamilah.
Perumahan pekerja buruh harian lepas ( BHL) kebun Negeri Lama Selatan ( KNS) PT Hari Sawit Jaya ( HSJ) Asean Agri group di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara malam tadi sekira pukul 20.30 WIB ludes terbakar. Rabu, (4/05/2022).
Rumah yang dihuni para pekerja BHL terbuat dari papan dan lebih layak disebut barak, dalam waktu singkat ludes terbakar beserta isi barang yang ada di dalamnya.
Melihat besarnya kobaran api menimbulkan kepanikan warga di lingkungan perkebunan itu. Warga pun berupaya melakukan pemadaman dengan menyemprotkan air dari truck tangki air milik perusahaan.
Upaya warga tidak membuahkan hasil, kobaran api begitu besar dan sangat cepat merambat di sekitarnya. Akibatnya, 6 rumah dalam waktu lebih kurang 40 menit habis dilalap si jago merah.
Informasi yang dihimpun awak media ini dari Jalil Pohan yang turut korban mengatakan, kebakaran diduga disebabkan ada konsleting listrik arus pendek," Kita menduga seperti itu,"kata Jalal.
Jalal menjelaskan, saat terjadi musibah kebakaran empat keluarga penghuni rumah tersebut sedang tidak berada di tempat. Para penghuni rumah sebahagian sedang mudik lebaran ke kampung halaman.
"4 keluarga penghuni rumah itu sedang mudik, hanya 2 keluarga saat itu yang ada di perumahan itu. Yaitu keluarga saya dan Ino Damanik," sebut Jalal Pohan.
Ditanya dari mana sumber api berasal, Jalil mengatakan sumber api datang dari rumah yang dihuni oleh Riska Tampubolon yang saat itu sedang mudik ke kampung halaman.
"Dari keterangan saksi, api berasal dari rumah Riska Tampubolon yang posisi rumahnya di tengah. Sepeda motor Honda Revo miliknya yang di dalam rumah juga ludes terbakar,"ucapnya.
Dalam tragedi itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta.
Ada pun para pekerja BHL yang mengalami kerugian akibat terbakarnya rumah yang mereka huni yaitu, R,Ragil, Jalal Pohan, L Siregar, Ino Damanik dan Irwansyah. Sedangkan Riska Tampubolon sudah karyawan tetap.
( AH).
